" Hi...! Lama tak terdengar kabarmu, apakabar kamu? Masihkah seperti yang dulu?" suara itu tak asing ditelingaku, aku mencari-cari dimana keberadaan suara itu. Dan ternyata, ahhh. . . Benar! Suara seorang yang hampir 2bulan tak kulihat. Kini muncul menyapaku, aku tak tahu harus berkata apa. Dia semakin dekat denganku, dia tersenyum, dia mengulurkan tangannya, dan. . . Ohh dia duduk disampingku. Serentak seperti layaknya paduan suara jantungku bergetar memainkan irama lagu lagu yang merdu, eh bukan merdu melainkan irama gugup dan ketakutan. Aku tak menyangka bisa melihatnya kembali. Kupikir dia sudah pergi jauh, jauh sekali. Kalaupun kembali pasti memakan waktu yang lama bertahun tahun bahkan sampai berabad, hmmm over express. Yeah 2 bulan tak melihatnya, sedikit terasa aneh. Dia terlihat lebih ehem keren sedikit dibanding sebelumnya. Potongan rambutnya rapi, pakaiannyapun bersetrika licin dengan tidak meninggalkan kesan funky. Bahkan harum semerbak tercium disekitar tubuh, mungkin dia sudah membeli parfum merk terkenal hehe. Tanpa sadar aku telah terlelap dalam pesonanya hampir bermenit-menit berlalu setelah sapaannya. Aku membalas uluran tangan Fudo (itu namanya), kemudian...
"hi. . . Kabarku baik seperti kamu. Maaf, aku harus pergi sekarang juga." mendengar jawabanku dia agak tercengang, tatapan matanya lurus menatapku tajam. Sebenarnya itu aku suka kalau dia menatap aku, terkesan bagaimana gitu. . . hihi, lanjut lagi. Mungkin Fudo berfikir mengapa aku tahu dia dalam posisi baik. Tentu saja aku bisa menyimpulkan dari mata indah yang ceria serta senyumannya yang. . . heem, manis sekali.
"Sampai jumpa lagi lain waktu." aku berdiri sembari senyum padanya, dengan iseng menepuk bahunya. Cowok itu tak menjawab, senyumpun tidak. Aku jalan melewatinya dan terus melaju tanpa menoleh kearah dia kembali.
"keterlaluan tidak ya, sikapku?" tanyaku dihati.
"tidak ini pasti, tidak ada apa apanya dibanding dulu. Sikap mantanku itu lebih... Ahh sudahlah!" jadi pusing sendiri ya? Aku masih bisa merasakan kebingungan masa lalu itu melihat tingkahku yang aneh.
"apa yang terjadi padanya? Dulu tak begitu?" hal yang mungkin dia tanyakan dikepergianku.
{Hayu Putri Kinurung}
13 Agustus 2011
"hi. . . Kabarku baik seperti kamu. Maaf, aku harus pergi sekarang juga." mendengar jawabanku dia agak tercengang, tatapan matanya lurus menatapku tajam. Sebenarnya itu aku suka kalau dia menatap aku, terkesan bagaimana gitu. . . hihi, lanjut lagi. Mungkin Fudo berfikir mengapa aku tahu dia dalam posisi baik. Tentu saja aku bisa menyimpulkan dari mata indah yang ceria serta senyumannya yang. . . heem, manis sekali.
"Sampai jumpa lagi lain waktu." aku berdiri sembari senyum padanya, dengan iseng menepuk bahunya. Cowok itu tak menjawab, senyumpun tidak. Aku jalan melewatinya dan terus melaju tanpa menoleh kearah dia kembali.
"keterlaluan tidak ya, sikapku?" tanyaku dihati.
"tidak ini pasti, tidak ada apa apanya dibanding dulu. Sikap mantanku itu lebih... Ahh sudahlah!" jadi pusing sendiri ya? Aku masih bisa merasakan kebingungan masa lalu itu melihat tingkahku yang aneh.
"apa yang terjadi padanya? Dulu tak begitu?" hal yang mungkin dia tanyakan dikepergianku.
{Hayu Putri Kinurung}
13 Agustus 2011